Pulau Bangka

Menurut beberapa catatan sejarah, nama bangka telah mulai disebut sejak mulai abad ke-7atau sekitar tahun 686 Masehi. Salah satunya dengan bukti sejarah Prasasti Kota Kapur yang ditemukan di Muara Sungai Mendu, Desa Paya Benua Kecamatan Mendo Barat ,Kabupaten Bangka Barat. Dari penemuan ini, disimpulkan bahwa saat itu pulau bangka telah menjadi salah satu pelabuhan yang penting, berkembang dan ramai. Dibawah kerajaan Sriwijaya yang berpengaruh luas hingga kedaratan Asia sebagai kerajaan maritim yang paling lama bertahan di dunia. Bukti – bukti yang mengisyaratkan bahwa Bangka adalah tempat andalan bagai proses eksport Timah yang pada saat itu mulai dikenal dan menjadi sumber mata pencaharian bagi penduduk Bangka dan Kerajaan Sriwijaya. Kata Bangka diambil dari kata Vanca [Wangka] dalam bahasa sanskerta yang artinya Timah. Makna nama Bangka inilah yang kemudian memperkuat dugaan bahwa timah telah dikenal sejak masa lampau yakni pengaruh Hindu mulai masuk wilayah ini. Bahkan jauh sebelum kerajaan Sriwijaya berkuasa di Bangka, ketika perdangan timah mulai menguntungkan, VOC dibawah kepemimpinan Cornelis de Houtman mulai melirik Bangka hingga akhirnya membuat kontrak dagang pada tahun 1668 dengan sistem monopoli, yaitu penguuasa Bangka Belitung mengakui VOC sebagai pelindungnya dan berjanji tidak akan menjalin kerjasama atau berhubungan dengan bangsa – bangsa lain. Namun ketika Belanda kalah dalam perang melawan Prancis , otomatis seluruh wilayah jajahan Belanda jatuh ketangan Inggris, termasuk didalamnya adalah pulau Bangka dan Belitung. Pasukan Inggris dibawah pimpinan Thomas Stanford Raffles, berusaha menundukkan Palembang. Maka terjadi pertempuran antara Sultan Palembang melawan tentara Inggris. Bagi Raffles perang tersebut bertujuan untuk memperebutkan timah. Akhirnya Inggris berkuasa di Bangka dan Belitung dalam kurun waktu 4 tahun (1812 s/d 1816). Melalui pernyataan politiknya Inggris mengganti nama Bangka menjadi The Duke of York dan pelabuhan Belinyu menjadi Port Wellington.(diambil dari beberapa sumber)